Cerita inspirasi: siapa yang tahu nasib seseorang?
Assalamu’alaikum warahmatullahiwabarakatuh
Gambar oleh: Sukarto.com
Bagaimana kabar anda hari ini? Semoga selalu sehat-sehat saja, dan saya do’akan kepada siapa pun yang telah membaca artikel ini, supaya:
- Yang belum dapat jodoh, semoga segera dapat jodoh. Amiin….
- Yang belum dapat pekerjaan, semoga mendapatkan pekerjaan. Amiin….
- Yang sedang bekerja, mudah-mudahan rezkinya makin melimpah. Amiin….
- Yang sedang bersekolah, semoga sekolahnya berkah dan mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Amiin….
Tidak ada yang mengetahui nasi kita sendiri, sebab segala sesuatunya didalam kehidupan ini sudah ada yang mengatur. Kita hanya berdo’a dan berharap nasib mujur yang selalu menyertai kehidupan ini, seperti halnya cerita dibawah ini yang berjudul siapa yang tahu nasib seseorang?
Eeemmmmm, bagaimana ceritanya?
Langsung saja dibaca artikelnya sampai habis, ceekiiiduuuutttt!!!!!
Siapa yang tahu nasib seseorang?
Konon dahulu ada seorang petani yang mempunyai anak dan seekor kuda. Suatu hari, kuda petani melarikan diri. Para tetangganya pun menghibur agar si petani tidak bersedih, “Alangkah malang nasibmu, kuda melarikan diri!”
Si petani menjawab, “Siapa yang dapat mengetahui nasib seseorang; malang atau bujur.”
“Tentu saja itu adalah nasibmu yang malang,” kata para tetangganya.
Seminggu kemudian, kuda petani itu pulang dengan diikuti 20 ekor kuda liar. Para tetangganya pun datang menemui si petani untuk memberikan ucapan selamat, “Alangkah mujurnya nasibmu, kuda telah pulang, bahkan membawa 20 kuda lain.”
Si petani berkata, “Siapa dapat mengetahui nasib seseorang; malang atau mujur.”
Hari berikutnya, anak si petani menunggang salah satu kuda liar tersebut. Ia terjatuh dari kuda dan patah kakinya.
Para tetangganya datang menghibur. Mereka berkata, “Alangkah malang nasibmu.”
Petani itu pun berkata, “Siapa dapat mengetahui nasib seseorang; malang atau bujur.”
Sebagian dari tetangga mulai merasa jengkel dan mereka pun berkata, “Tentu saja itu suatu kemalangan, dasar orang tua bodoh!”
Seminggu kemudian, sepasukan tentara datang ke desa itu, mendaftar semua pemuda yang layak untuk diterjunkan dalam medan perang yang letaknya sangat jauh dari desa itu. Anak si petani yang patah kakinya tidak terdaftar. Para tetangga datang mengucapkan selamat, “Alangkah mujurnya nasib anakmu, ia tidak masuk dalam daftar wajib militer.”
Si petani berkata, “Siapa yang dapat mengetahui kemujuran seseorang?!”
Butiran hikmah
Dari cerita diatas dapat kita ambil pelajaran, bahwa:
1. Yang namanya nasib itu tidak ada yang mengetahuinya. Kita tidak akan pernah bisa tahu atau menebak apa yang akan terjadi kedepannya nanti didalam kehidupan ini. Waktu kecil memiliki cita-cita ingin menjadi dokter tapi ketika sudah besar ternyata tidak sesuai dengan yang diharapkan, ia justru malah menjadi seorang guru. Itulah gambaran tentang perjalanan nasib seseorang, oleh sebab itu hal terbaik adalah dengan mensyukuri apa yang telah terjadi pada waktu itu.
2. Jangan pernah menyesali apabila tidak sesuai dengan yang kita cita-citakan atau kita harapkan. Karena bisa saja hal yang menurut kita buruk, itu justru menjadi hal yang sangat baik untuk diri kita. Dan juga sebaliknya, hal yang menurut kita baik, justru sebenarnya bukan hal yang baik untuk kehidupan kita. Jadi terimalah secara lapang dada dan jangan pernah untuk menyesalinya.
3. Yang namanya nasib malang itu sebenarnya bisa kita hindari asal mau memikirkannya. Misalnya kita sudah tahu bahwa mencuri, berjudi, atau narkoba itu perbuatan yang tidak baik dan juga akan berurusan dengan hukum, tetapi tetap dilakukan. Apabila suatu hari nanti ditangkap polisi, itu semua bukan karena nasib tetapi karena perbuatan anda sendiri yang tidak mau memikirkan untuk kedepannya seperti apa. Jangan menyalahkan nasib, yang mesti disalahkan adalah diri anda sendiri, sudah jelas-jelas salah dan melanggar hukum kenapa mesti harus melakukannya?
4. Dan ketika kita mendapatkan nasib yang mujur, semisal diterima ditempat kerja yang bagus dan berkelas, maka hendaknya kita harus bersyukur. Dan jangan pernah untuk bertindak sombong, karena yang namanya roda kehidupan ini berputar, terkadang berada diatas dan terkadang berada dibawah. Hari ini kita bekerja, tapi hari esuk, lusa, atau tahun yang akan datang kita tidak tahu. Untuk itu, bersyukurlah tentang apa yang anda dapatkan dan teruslah dalam berbuat kebaikan.
Makasih infonya gan,.. http://bit.ly/2PZE4Vn
BalasHapus