Adab dan tujuan sebagai seorang pencinta alam
Assalamu’alaikum warahmatullahiwabarakatuh
Gambar oleh: idntimes.com
Bagaimana kabar anda hari ini? Semoga selalu sehat-sehat saja, dan saya do’akan kepada siapa pun yang telah membaca artikel ini, supaya:
- Yang belum dapat jodoh, semoga segera dapat jodoh. Amiin….
- Yang belum dapat pekerjaan, semoga mendapatkan pekerjaan. Amiin….
- Yang sedang bekerja, mudah-mudahan rezkinya makin melimpah. Amiin….
- Yang sedang bersekolah, semoga sekolahnya berkah dan mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Amiin….
Pencinta alam adalah suatu hoby yang sedang tren dikalangan para remaja di zaman sekarang ini. Sebuah yang mana membuat kita dapat berinteraksi secara langsung dengan alam. Alam memiliki begitu banyak misteri yang belum diketahui oleh banyak orang, oleh sebab itu lah muncul hoby atas dasar ingin mengetahui apa-apa saja yang misteri yang ada pada alam tersebut.
Dunia tempat kita berpijak serta tinggal ini terdiri dari lautan, daratan, hutan dan juga pegunungan seperti halnya negara tercinta kita ini yaitu Indonesia. Indonesia dikenal sebagai sebuah negara maritim atau 1000 pulau, kenapa demikian? Sebab di indonesia banyak terdapat pulau-pulau yang memisahkan antara daratan dengan lautan. Selain dari pada itu di Indonesia juga terdapat banyak pegunungan, diantaranya ada gunung karakatau, gunung semeru, gunung rinjani,gunung merapi, gunung lewu,gunung kerinci, dan masih banyak lagi gunung lainnya.
Karena berbagai macam ke unikan serta misteri yang dimiliki ini lah menjadi kan orang-orang tertarik untuk mengetahuinya. Tidak hanya warga lokal saja yang menjadi pencinta alam tetapi para turis asing atau wisatawan yang datang ke indonesia ini juga memiliki hoby sebagai pencinta alam.
Ada yang memiliki hoby sebagai penjelajah lautan yaitu dengan cara menyelam di dasar laut dengan tujuan mengetahui apa-apa saja misteri yang ada di dasar laut dan kehidupan yang ada disana, kemudian ada juga hoby sebagai penjelajah pegunungan atau yang biasa disebut dengan para pendaki gunung.
Ketika anda memiliki hoby semacam ini, maka ada beberapa hal yang harus anda ketahui yaitu adab (sopan santun) serta tujuan yang ada dapatkan ketika menjadi anggota pencinta alam. Bukan hanya sekedar untuk melihat terbitnya matahari di pagi hari, hamparan pemandangan hijau yang begitu luas, atau hanya untuk mendapatkan foto selfi yang sangat bagus padahal ada tujuan yang lebih dari itu yang harus kita lakukan ketika menjadi seorang pencinta alam.
Dan artikel kali ini akan membahas adab dan tujuan bagi para pencinta alam, khususnya untuk para pendaki gunung saja. Semoga artikel ini dapat menambah serta menginspirasi bagi para pembacanya, dan semoga bermanfaat.
Adab dan tujuan sebagai seorang pencinta alam
Melihat tingginya pegunungan tentu ada suatu perasaan yang terlintas didalam benak ini yang dapat membuat kita tertarik untuk mendakinya dan dapat berada di atas puncaknya. Hanya saja untuk menjadi seorang pendaki gunung tidak lah semudah membalikkan telap tangan, tentu ada berbagai persiapan dilakukan serta memiliki daya tahan tubuh yang kuat. Sehingga bagi yang memiliki daya tahan tubuh yang lemah dalam artian mudah sakit lebih baik hoby semacam ini dihilangkan dari dalam dirinya, demi kesehatan anda juga sebenarnya. Dan bagi yang phobia dengan ketinggian mending jangan ikut-ikutan mencoba, takutnya tidak kuat sehingga membuat orang lain kesusahan karena kita tapi jika memiliki mental yang kuat serta berniat ingin mencoba menghilangkan phobia terhadap ketinggian anda bisa mencobanya sebagai seorang pendaki gunung.
Selain bekal, tubuh yang sehat, arahan serta pelatihan dari seorang yang ahli juga sangat diperlukan ketika anda memutuskan sebagai seorang pendaki gunung sehingga dengan begitu persiapan yang matang akan menghindarkan kita dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Dan yang namanya alam terbuka seperti pegunungan tentu memiliki suatu misteri atau mitos yang menyelimutinya. Berbagai kepercayaan berkembang dimasyarakat, salah satunya adalah kepercayaan terhadap makhluk gaib atau makhluk yang kasat mata yang mendiami pegunungan tersebut. Dan sebagai seorang muslim tentu kita mempercayai dengan adanya hal-hal yang gaib ini.
Di awal tahun 2019 an terdengar berita salah seorang pendaki gunung yang menghilang dan tidak diketemukan keberadaannya hinga sekarang, berbagai spekulasi bermunculan dimasyarakat, ada yang berpendapat hilangnya seorang pendaki tersebut karena ada hubungannya dengan alam gaib, apa pun sebenarnya yang terjadi terhadap seorang pendaki tersebut wallahua’lam.
A. Adab bagi seorang pendaki gunung
Ada beberapa adab atau yang biasa disebut masyarakat luas dengan sopan santun atau tata krama yang dapat saya tuliskan ketika anda ingin menjadi seorang pendaki, diantaranya:
1. Meminta petunjuk dari tokoh masyarakat setempat
Ketika anda memutuskan untuk pergi mendaki gunung bersama kelompok atau teman-teman anda, maka hal utama yang harus dilakukan adalah dengan meminta petunjuk dari tokoh masyarakat yang berdiam disekitaran gunung. Tujuannya untuk apa? Ya, jelas lah untuk mengetahui pantangan atau larangan yang harus dihindari ketika anda ingin mendaki gunung dan yang paling utama selamat pergi selamat juga datangnya.
Mungkin hal ini sepeli atau bahkan sering dilupakan oleh para pendaki, tetapi percayalah bahwa ini demi kebaikan diri anda serta kelompok anda sendiri. Dengan mendapatkan petunjuk atau izin dari tokoh mayarakat setempat, maka setidaknya ada hal baru yang kita ketahui. Tokoh masyarakat setempat tentu mengetahui sejarah atau mitos-mitos yang melekat pada gunung tersebut.
2. Niat yang baik
Selanjutnya adalah menanamkan niatan yang baik ketika pergi untuk mendaki gunung, tanamkan tujuan yang baik pada diri anda sehingga dengan begitu dapat menghindarkan kita dari hal-hal yang tidak diinginkan. Jangan pergi mendaki gunung hanya untuk berbuat perbuatan yang tidak baik atau hanya sekedar iseng saja.
Ketika pertama kali menginjakkan kaki untuk mendaki gunung ucapkan bismillah dengan memohon perlindungan kepada sang pencipta serta ucapkanlah permisi terhadap penghuni yang mendiami gunung tersebut, tujuannya supaya tidak ada gangguan atau halangan ketika kegiatan pendakian ini dilakukan.
Anggap saja kita sebagai tamu yang akan berkunjung ketempat orang lain, dalam artian kita tidak mengetahui apa-apa saja yang ada didalam hutan tersebut. Maka dari itu kita perlu mengucapkan permisi dengan tujuan menghormati para penghuni gunung yang tak kasat mata.
3. Jaga ucapan serta perilaku
Adab selanjutnya adalah menjaga ucapan serta perilaku ketika berjalan meleati hutan untuk sampai kepuncak gunung, janganlah berucap yang keras, berbicara secara keras atau bercanda dengan berlebihan karena bukan tidak mungkin ada yang terganggu atas ucapan kita tersebut. Dan jangan berucap takabur atau sombong dengan menantang-nantang penghuni hutan, waduh bisa bahaya diri anda.
Selanjutnya, ini kebiasaan atau sering dilakukan oleh para laki-laki yaitu jangan kencing sembarangan, apalagi tanpa ucapan permisi. Takutnya kita terkencingi tempat kediaman penghuni hutan tersebut, seolah-olah kita mengejek mereka maka dari itu diperlukankan mohon izin atau permisi ketika ingin kencing atau buang hajat.
4. Jangan rusak tanaman serta hewan yang ada
Jika anda bermalam diperjalanan ketika mendaki dan menyalakan obor, maka sebaiknya setelah menggunakannya dibersihkan. Tujuannya supaya sisa-sisa obor tersebut tidak menyala sehingga tidak membakar tanaman yang ada disekitarnya. Apalagi merusaknya dengan sengaja, waduh lebih baik dihindari sikap seperti itu.
Jangan juga anda menangkap hewan yang ada dihutan kemudian memburu serta membunuhnya, itu perbuatan sudah diluar dari tujuan dari sikap pencinta alam. Dan yang namanya pencinta alam tentu menyayangi serta menjaga apa-apa saja yang ada dihutan dengan sebaik mungkin dan membiarkannya hidup atau tubuh seperti apa adanya. Nah,,,itu baru dinamakan pencinta alam sejati.
5. Jangan membuang sampah sembarangan
Jika and mendaki dan membawa banyak perbekalan didalam perjalan, maka yang harus anda lakukan ketika selesai memakannya adalah dengan tidak membiarkan sampah-sampahnya berserakan begitu saja. Kita harus buang sampah itu pada tempatnya atau bisa membakarnya, tujuannya supaya ekosistem alam tetap terjaga. Yang namanya sampahkan dapat merusak alam, maka dari itu sebagai seorang pencinta alam sudah sepantasnya tetap menjaga kelestarian serta keindahan alam tersebut.
6. Mentaati arahan pembimbing
Selanjutnya adalah mentaati arahan dari pembimbing, karena setiap perjalan ada pos untuk berhenti maka berhentilah serta istarahatlah. Kemudian ketika terdengar suara azan maka berhentilah, jangan lanjutkan perjalan. Yang terpenting bagi seorang muslim lakukan lah shalat jangan melupakannya, dimana pun kita berada shalat 5 waktu tetap lebih utama dan kewajiban kita sebagai seorang muslim.
Dan jika ada tempat-tempat yang dilarang untuk berfoto, maka patuhilah karena itu semua demi kebaikan anda-anda semua.
Mungkin itulah beberapa adab atau sopan santun yang dapat saya tuliskan, walaupun sebenarnya masih banyak lagi yang lainnya. Setidaknya secara garis besarnya kita mengetahuinya.
B. Tujuan dari seorang pencinta alam
Selanjutnya kita akan membahas beberapa tujuan dari para pencinta alam, khususnya tadi sebagai seorang pendaki gunung. Memang wajar tujuan utama mendaki sebuah gunung itu adalah untuk dapat berada di atas puncuknya serta mengabadikan momen indah tersebut, hanya saja ada beberapa tujuan sebenarnya yang bisa anda dapatkakan ketika mencapai puncak gunung, diantaranya:
1. Ucapan rasa syukur
Ya, tujuan utama yaitu sebagai ucapan rasa syukur atas apa yang telah dikaruniakan oleh sang pencipta kepada kita sebagai manusia. Kita dapat melihat kemunculan sinar matahari yang begitu indah, kita dapat merasakan sejuk embun pagi serta segarnya udara, serta dapat melihat indahnya hamparan pepohonan yang begitu hijau. Inilah salah satu tujuan dari seorang pencinta alam, kita bersyukur masih bisa bernafas, bersyukur karena kaki masih dapat melangkah, bersyukur karena teling dapat mendengar kicauan burung-burung, bersyukur karena mata dapat melihat luasnya alam ini, dan bersyukur karena dapat merasakan perpaduan antara alam dengan diri kita sendiri secara langsung.
2. Rendahnya diri kita
Tujuan kedua yaitu sebagai suatu kesadaran betapa rendahnya diri ini dihadapan sang pencipta, kita ini tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan sang pencipta dan kita ini hanyalah seorang hamba. Kita tidak dapat berbuat apa-apa, diri kita ini sesungguhnya sangat lemah sehingga setiap kali ingin melakukan sesuatu selalu mengharapkan bantuan-Nya. Ketika sadar akan hal demikian itu maka menjadikan kita terhindar dari sikap sombong terhadap sesama.
3. Mengingat akan kematian
Dengan berada di atas puncak gunung, maka kita akan menyadari akan hal kematian serta hari kiamat. Coba bayangkan gunung yang telah kita daki dan kita lihat betapa besarnya itu jika diterbangkan dan dihempaskan ke bumi, maka hancurlah bumi ini. Sehingga dengan begitu menjadikan kita sebagai orang yang tidak akan pernah lupa terhadap kematian dan juga terhadap sang pencipta alam semesta ini.
Kita harus menyadari terhadap perbuatan yang kita lakukan, baik atau buruk. Jika baik maka kerjakanlah, dan jika itu buruk maka tinggalkanlah.
4. Menjalin kerjasama dan ikatan kekeluargaan
Tujuan dari pencinta alam selanjutnya adalah sebagai rasa untuk menjalin kerjasama terhadap teman-teman yang ada didalam kelompok serta menjalin ikatan kekeluargaan kepada mereka. Bagaimana caranya yaitu dengan menerapkan prinsip datang dan pulang dengan bersama-sama tidak ada yang harus ditinggalkan atau dilupakan. Jika ada teman yang mengalami musibah saat dalam perjalan, maka segera membantunya dan memberikan pertolongan yang sewajarnya bukan meninggalkannya begitu saja. Jika teman tidak mampu melanjutkan perjalan maka segeralah turun secara bersama-sama, dan capailah puncak secara bersama-sama pula. Ya, begitulah seharusnya prinsip yang ada bagi para pendaki gunung dan bukan prinsip keegoisan yang lebih diutamakan.
Demikianlah adab dan tujuan yang dapat saya tuliskan, dan jika terdapat kesalahan dalam penulisan mohon dimaafkan. Semoga bermanfaat.
Posting Komentar untuk "Adab dan tujuan sebagai seorang pencinta alam"