Cerita inspirasi: Hikmah dari kebersamaan
Assalamu’alaikum warahmatullahiwabarakatuh
Gambar oleh: Republika.co.id
Bagaimana kabar anda hari ini? Semoga selalu sehat-sehat saja, dan saya do’akan kepada siapa pun yang telah membaca artikel ini, supaya:
- Yang belum dapat jodoh, semoga segera dapat jodoh. Amiin….
- Yang belum dapat pekerjaan, semoga mendapatkan pekerjaan. Amiin….
- Yang sedang bekerja, mudah-mudahan rezkinya makin melimpah. Amiin….
- Yang sedang bersekolah, semoga sekolahnya berkah dan mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Amiin….
Pernahkah anda membayangkan jika cuma ada diri kita sendiri di dunia yang sangat besar dan luas ini, tentu itu adalah suatu yang sangat menakutkan atau malah membosankan. Hidup tanpa adanya interaksi dengan siapa pun, membuat wawasan kita semakin dangkal bahkan membuat kita makin terpuruk. Untuk itulah kita memerlukan suatu ikatan atau kebersamaan untuk menjalin suatu hubungan dengan orang lain, sehingga dengan begitu membuat kita akan merasa nyaman diam di planet bumi ini.
Kebersamaan adalah suatu ikatan yang terbentuk karena rasa kekeluargaan maupun persaudaraan dan kebersamaan ini ada disetiap kehidupan, baik dengan keluarga, teman, sahabat, maupun orang lain. Seperti halnya cerita yang ada dibawah ini, akan mengajarkan kepada kita arti dari sebuah kebersamaan bersama keluarga.
Langsung saja dibaca ceritanya, gratissss!!!!
Kebersamaan
Aku adalah seorang kepala keluarga yang memiliki seorang anak berusia sekitar 5 tahun. Waktu ku habis digunakan ditempat kerja, sehingga jarang bisa berkumpul bersama keluarga dan ank ku. Pergi kerja diwaktu pagi dan pulang diwaktu malam, itulah kehidupanku saat itu. Namun semua berubah, ketika seorang anak kecil menyadarkanku atas apa yang selama ini telah ku perbuat terhadap keluargaku.
Hari itu aku sedang bekerja dirumah, sebab ada laporan kantor yang harus ku selesaikan, tiba-tiba aku dikejutkan oleh kehadiran sosok yang sangat ku kenal, yaitu anak ku sendiri.
“Ayah, berapa penghasilanmu selama 1 jam?” tanyanya kepadaku.
Mendengar pertanyaannya seperti itu membuatku marah dan berkata dengan kasar, “Jangan ganggu aku yang sedang bekerja, pergilah kepada ibumu!”
Anak itu pun segera pergi menjauhiku karena mendengar apa yang telah aku katakan tadi, sebab memang ada pekerjaan yang harus kuselesaikan secara cepat, sehingga membuatku tidak ingin diganggu oleh siapa pun.
Dihari selanjutnya, saat aku baru pulang bekerja dan dalam keadaan sangat lelah. Anak ku kembali menemuiku, dan bertanya dengan pertanyaan yang sama, “Ayah, berapa penghasilanmu selama 1 jam, tolong dijawab…..!”
Dengan suara yang tidak menyenangkan, aku pun menjawab pertanyaannya “Delapan dolar penghasilan yang ku dapatkan selama 1 jam.”
“Ayah, boleh tidak aku pinjam 4 dolar?” tanya anakku kembali
“Ayah sudah berkata, jangan ganggu ayah, sebab ayah sangat lelah dan perlu istirahat! Diamlah dan pergilah kekamarmu!” bentak ku.
Anak itu pun segera meninggalkan ku dengan kepala tertunduk dan perasaan takut, aku sempat melihat matanya yang sedang berkaca-kaca, namun semua itu tidak aku hiraukan.
Memasuki saat tidur malam, perasaan ku mulai agak tenang, aku tersandar didinding kamar menyesali atas apa yang ku perbuat serta katakan kepada buah hatiku beberapa hari ini, lalu aku pun segera pergi kekamarnya dan segera menemuinya.
“Kau sudah tertidur?” tanya ku.
“Belum, silahkan masuk yah!” jawab nya
Aku pun segera menemuinya dan memberikan 4 dolar yang tadi hendak dipinjamnya. Anak itu pun terlihat sangat senang dan bahagia menerimanya, lalu mengucapkan terima kasih kepadaku. Ia pun segera menyisipkan tangannya kebawah bantal tempat tidurnya, kemudian mengeluarkan uang 4 dolar yang tampak kusut.
“Sekarang aku memiliki 8 dolar seperti halnya gajih ayah selama 1 jam! Ayah, bolehkah aku membeli sejam saja dari waktu yang kau miliki untuk bersamaku?”
Aku pun tertunduk menangis mendengar apa yang telah ia lakukan serta ucapkan kepadaku, aku pun segera memeluknya dan berkata “waktu ayah akan selalu ada untuk mu nak mulai saat ini!”.
Butiran Hikmah
Dari cerita diatas dapat kita ambil pelajaran bahwa;
- Meluangkan waktu itu adalah sebuah keharusan didalam keluarga supaya tidak terjadi penyesalahan dikemudian hari. Sesibuk apa pun kita, sebanyak apa pun pekerjaan yang kita lakukan, hendaklah tetap menyisihkan sedikit waktu bersam orang-orang yang kita sayangi dan cintai. Kebersamaan dengan orang-orang yang kita sayangi itu justru akan mendatangkan kebahagian, kedamaian serta ketentraman dalam hidup kita.
- Kebahagiaan itu tidak bisa dibeli atau diukur, tapi kebahagiaan itu bisa dengan mudah didapatkan ketika kita bersama orang terdekat kita. Ajaklah anak anda untuk bermain, temanilah ia dan habis kan waktu bersamanya, sehingga dengan begitu rasa kasih sayang akan selalu ada dalam kehidupan kita.
- Kebersamaan tidak hanya terhadap keluarga, tapi juga terhadap sahabat-sahabat kita, teman-teman kita. Untuk itu rajutlah terus tali silaturrahmi kepada mereka, dan luangkan sesekali waktu untuk berkumpul bersama-sama demi persatuan dalam pertemanan.
- Jika anda termasuk orang yang bekerja ditempat yang jauh, maka aturlah beberapa jadawal untuk dapat berjumpa, bertemu, berkumpul, dan bersama orang tua serta saudara kita. Pentingkanlah kebersamaan diatas segalanya, temui orang tua kita cium dan peluk lah mereka selagi mereka masih ada. Anda termasuk orang yang sangat beruntung ketika memiliki kedua orang tua yang masih lengkap, sebab diluar sana banyak orang yang tidak memiliki orang tua secara lengkap lagi. Untuk itu gunakan lah waktu bersama mereka walaupun cuma 1 hari.
Di moment yang indah ini, dibulan yang mulia ini yaitu bulan suci Ramadhan dan di hari fitri yang akan datang, datanglah serta berkumpul lah dengan orang tua kita, bawalah keluarga kecil yang kita miliki supaya terasa lengkap kebahagiaan yang kita rasakan.
“Kebahagiaan tidak bisa ditukar dengan uang, tetapi kebahagiaan bisa kita dapatkan dengan cara meluangkan waktu dalam kebersamaan”
Posting Komentar untuk "Cerita inspirasi: Hikmah dari kebersamaan"