Tujuan, Fungsi dan Prinsip Evaluasi Pendidikan di SD
Assalamu’alaikum warahmatullahiwabarakatuh
Bagaimana kabar anda hari ini? Semoga selalu sehat-sehat saja, dan saya do’akan kepada siapa pun yang telah membaca artikel ini, supaya:
- Yang belum dapat jodoh, semoga segera dapat jodoh. Aamiin….
- Yang belum dapat pekerjaan, semoga mendapatkan pekerjaan. Aamiin….
- Yang sedang bekerja, mudah-mudahan rezkinya makin melimpah. Aamiin….
- Yang sedang bersekolah, semoga sekolahnya berkah dan mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Aamiin….
A. Tujuan, Fungsi dan Prinsip Pendidikan di SD
Tujuan, fungsi dan prinsip evaluasi pendidikan di SD, antara lain:
1) Tujuan evaluasi pembelajaran di SD adalah untuk melihat dan mengetahui proses yang terjadi dalam proses pembelajaran. Selain itu tujuan evaluasi adalah untuk menentukan angka kemajuan hasil belajar siswa, untuk mengetahui kadar pemahaman peserta didik terhadap suatu mata pelajaran, untuk melatih keberanian dan mengajak peserta didik untuk mengingat kembali materi yang telah diajarkan, dan sebagai umpan balik guru yang digunakan untuk memperbaiki proses belajar mengajar serta program remedial. Melalui evaluasi akan diperoleh informasi tentang apa yang telah dicapai dan mana yang belum (Mardapi, 2014:19). Evaluasi memberikan informasi bagi kelas dan pendidik untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar. Tujuan mata pelajaran IPA di SD, antara:
- Memahami konsep-konsep IPA dan keterkaitannya dengan kehidupan sehari-hari
- Memiliki keterampilan proses untuk mengembangkan pengetahuan, gagasan tentang alam semestanya
- Mempunyai minat untuk mengenal dan mempelajari benda-benda serta kejadian dilingkungan sekitar
- Bersikap ingin tahu, tekun, terbuka, kritis, mawas diri, bertanggung jawab, bekerjasama, dan mandiri.
2) Fungsi utama evaluasi pembelajaran di SD adalah untuk mengetahui sejauh mana kemajuan, perkembangan, serta keberhasilan peserta didik setelah melaksanakan proses pembelajaran dalam jangka waktu yang ditetapkan. Selanjutnya hasil evaluasi pembelajaran dapat difungsikan dalam perbaikan cara belajar siswa. Fungsi lain dari evaluasi pembelajaran di SD, antara lain:
a. Sebagai alat pengukur ketercapaian tujuan mata pelajaran
b. Sebagai alat pengukur tujuan proses belajar megajar
c. Mengetahui kelemahan siswa dan dapat menyelesaikan kesulitan belajar siswa
d. Menempatkan siswa sesuai dengan bakat dan minatnya serta kemampuan siswa
Menurut Khusnuridlo (2010) untuk hasil evaluasi yang lebih baik, evaluasi harus berhubungan dengan beberapa prinsip umum antara lain:
a. Kontinuitas
Evaluasi pembelajaran harus dilakukan secara kontinu atau berlanjut, sehingga saling berhubungan antara hasil evaluasi sebelumnya dengan hasil evaluasi selanjutnya. Dengan demikian guru dapat melihat perkembangan peserta didik dengan melihat prosesnya bukan hasil belajarnya saja.
b. Komprehensif
Evaluasi dilakukan secara menyeluruh mengenai aspek aspek yang ada didalamnya seperti afektif, kognitif dan psikomototrik peserta didik.
c. Adil dan Objektif
Dalam melaksanakan evaluasi harus adil dan objektif dimana dalam mengevaluasi harus tidak memandang perbedaan agama, suku, ras dan budaya serta bersifat objektif sesuai dengan kemampuan masing masing peserta didik sesuai dengan fakta.
d. Kooperatif
Dalam mengevaluasi sebaiknya guru menjalin komunikasi dengan wali murid, guru guru dan kepala sekolah sehingga dapat ikut serta dalam proses evaluasi.
e. Praktis
Praktis berarti mudah dalam pengaplikasian, baik guru yang menggunakan maupun pihak pihak yang akan menggunakan.
3) Prinsip Evaluasi Pendidikan di SD, Pihak yang ingin melakukan evaluasi pembelajaran, perlu memperhatikan beberapa prinsip evaluasi secara keseluruhan berikut, yaitu:
a. Prinsip Valid
Prinsip valid adalah yang sesuai, berdasarkan cara yang semestinya, berlaku, serta benar atau sahih. Evaluasi berdasarkan prinsip valid adalah evaluasi yang dilakukan harus konsisten, sesuai, benar, dan semestinya dalam mengukur maupun menilai suatu objek sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan.
b. Prinsip Mendidik
Prinsip mendidik berarti bahwa evaluasi harus memberikan sesuatu yang baik dan berpengaruh pada pengembangan diri serta pencapaian hasil kegiatan belajar mengajar. Mendidik berarti mengembangkan, memberikan motivasi, serta membina peserta didik dan pendidik.
c. Prinsip yang Berorientasi pada Kompetensi
Penilaian yang akan dilaksanakan untuk peserta didik harus bertujuan untuk mengukur seberapa tercapainya siswa dalam pencapaian kompetensi dalam kurikulum.
d. Prinsip yang Adil dan Objektif
Penilaian yang dilakukan harus adil, adil yang dimaksud adalah semua siswa memperoleh perlakuan dan kesempatan yang sama baik dalam perbedaan agama, suku, budaya, sosial, maupun ekonomi sehingga tidak ada kecemburuan sosial antarsiswa.
B. Langkah-langkah Penyajian dan Pemanfaatan Evaluasi Belajar
Secara umum, proses pengembangan penyajian dan pemanfaatan evaluasi belajar dapat digambarkan dalam langkah-langkah berikut :
1) Penentuan tujuan evaluasi
Dalam melakukan evaluasi seorang guru mempunyai tujuan tertentu,tujuan itu dapat berupa tujuan evaluasi misalnya untuk mengetahui penguasaan peserta didik dalam kompetensi /subkompitensi tertentu setelah mengikuti proses proses pembelajaran.
2) Penyusunan Kisi-kisi soal
Kisi-kisi adalah format pemetaan soal yang menggambarkan distribusi item untuk berbagai topik atau pokok bahasan berdasarkan jenjang kemampuan tertentu. Fungsi kisi-kisi adalah sebagai pedoman untuk menulis soal atau merakit soal menjadi perangkat tes. Langkah-langkah menyusun kisi-kisi, antara lain:
• Langkah ke-1 : analisis silabus
• Langkah ke-2 : menyusun kisi-kisi
• Langkah ke-3 : membuat soal
• Langkah ke-4 : menyusun lembar jawaban
• Langkah ke-5 : membuat kunci jawaban
• Langkah ke-7 : menyusun pedoman penskoran
3) Telaah atau “review dan Revesi” Soal
Langkah ini merupakan hal penting untuk diperhatikan, karena seringkali kekurangan yang terdapat pada suatu soal tidak terlihat oleh penulis soal. Review dan Revesi soal ini idealnya dilakukan oleh orang lain yang berkopeten (bukan si penulis soal) dan terdiri dari suatu tim penelaah yang terdiri dari ahli-ahli bidang studi,pengukuran dan bahasa.
4) Uji coba (Try out)
Uji coba soal pada prinsipnya adalah upaya untuk mendapatkan impormasi empiric mengenai sejauh mana sebuah soal dapat mengukur apa yang hendak diukur.
5) Penyusunan Soal
Agar skor yang diperoleh dapat dipercaya,diperlukan banyak butir soal.sebab itu. Dalam penyajian butir-butir soal perlu disusun manjadi suatu alat ukur yang terpadu.
6) Penyajian tes
Setelah tes tersusun, naskah (tes) siap diberikan atau di sajikan kepada peserta didik. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyajian tes ini adalah waktu penyajian, petunjuk yang jelas mengenai cara menjawab atau mengerjakan tes, ruangan dan tempat duduk peserta didik.
7) Scorsing
Scorsing atau pemeriksaan terhadap lembar jawaban dan pemberian angka merupakan langkah untuk mendapatkan informasi kuantitatif dari masing-masing peserta didik.
8) Pengelolahan hasil tes
Setelah dilakukan scorsing, hasilnya perlu dipilah dengan mencari konvermasi nilai. Dalam proses konversi ini ada norma dan ada pula skala, yaitu norma relatif dan Penilaian Acuan Norma (PAP), dan norma mutlak dengan penilaian Acuan patokan (PAP), masing-masingnya dengan skala 5 (A, B, C, D, E) skala 9 (1-9) skala 11 (1-11), skala 100, skala z score, skala T score,
9) Pelaporan hasil tes
Setelah tes dilaksanakan dan dilakukan scorsing, hasil pengetesan tersebut perlu dilaporkan. Laporan tersebut dapat diberikan kepada peserta didik yang bersangkutan. Kepada orang tua peserta didik , kepada kepala sekolah,dan sebagainya.
10) Pemanfaatan hasil tes
Hasil pengukuran yang diperoleh melalui ujian sangat berguna sesuai dengan tujuan ujian. Informasi atau data hasil pengukuran dapat dimanfaatkan untuk perbaikan atau penyempurnaan sistem, peroses atau kegiatan belajar mengajar, maupun sebagai data untuk mengambil keputusan atau menentukan kebijakan.
Posting Komentar untuk "Tujuan, Fungsi dan Prinsip Evaluasi Pendidikan di SD"