Pendekatan-pendekatan Dalam Menerapkan Metode Pembelajaran IPS Di SD
Assalamu’alaikum warahmatullahiwabarakatuh
Bagaimana kabar anda hari ini? Semoga selalu sehat-sehat saja, dan saya do’akan kepada siapa pun yang telah membaca artikel ini, supaya:
- Yang belum dapat jodoh, semoga segera dapat jodoh. Aamiin….
- Yang belum dapat pekerjaan, semoga mendapatkan pekerjaan. Aamiin….
- Yang sedang bekerja, mudah-mudahan rezkinya makin melimpah. Aamiin….
- Yang sedang bersekolah, semoga sekolahnya berkah dan mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Aamiin….
A. Pendekatan Perilaku
Lima pendekatan perilaku yang berlandaskan modifikasi diri, antara lain:
- Pendekatan pengelolaan kontingensi menurut Skinner, pendekatan ini lebih menekankan kepada penguasaan fakta, konsep dan skill yang dijadikan dasar pengubahan tingkah laku bagi peserta didik.
- Pendekatan mawas diri menurut Skinner, pendekatan yang lebih menekankan pada bentuk tingkah laku sosial dan keterampilan mawas diri.
- Pendekatan relaksasi menurut David C. Rimm dan John C. Masters, pendekatan ini lebih menekankan pada pembentukan pribadi yang dapat menanggulangi stress dan kecemasan pada peserta didik.
- Pendekatan Reduksi menurut David C. Rimm dan John C. Masters, adalah pendekatan yang lebih menekankan pada cara menghadapi kecemasan dalam situasi sosial.
- Pendekatan assertive training menurut J. Welpe, Arnold A. Lazarus dan A. Salter, adalah pendekatan yang mempunyai tujuan bersifat langsung, spontanitas ekspresif dalam merasakan perubahan sosial.
- Pendekatan direct training menurut Robert Gagne, Karl. U. Smith dan Margaret Foltz Smith, adalah pendekatan yang lebih menekankan kepada pembentukan pola-pola tingkah laku dan keterampilan.
B. Pendekatan Mawas Diri
Lima tahap model mengajar pengendalian diri dengan pendekatan mawas diri, yaitu:
- Tahap pengenalan prinsip tingkah laku, Pada tahap ini guru membentuk peserta didik agar dapat menunjukkan keinginan yang murni untuk berprestasi. Keinginan dan motivasi harus dinilai dan ditonjolkan pada tahap ini. Untuk mencapai kondisi tersebut, guru harus memberi petunjuk tingkah laku, seperti apa yang bermasalah dan diberikan solusinya.
- Tahap menetapkan data dasar, data dasar yang dimaksud adalah untuk mengetahui dengan pasti perangsang yang terkendali, perilaku yang terbentuk dan respon yang sesuai atau tidak sesuai.
- Tahap menyiapkan program yang realistis, dalam tahap ini guru harus membantu peserta didik dalam menyusun program secara realistis dan seimbang. Guru harus mendorong peserta didik untuk melaksanakan program yang telah disusunnya dan program yang disusun harus memppunyai tujuan dalam jangka pendek ataupun jangka panjang.
- Tahap pelaksanaan program, pada tahap ini peserta didik melaksanakan program yang telah direncakan. Selama dalam jangka waktu pelaksanaan program, peserta didik mengadakan pertemuan secara berkala dengan guru untuk menelaah kemajuan dan mengubah program apabila diperlukan.
- Tahap evaluasi dan tindak lanjut, pada tahap ini guru mengadakan penilaian terhadap tingkah laku peserta didik, apa sudah sesuai yang diprogramkan dan menentukan tingkah laku sebagai tindak lanjut.
C. Contoh Pendekatan Modifikasi Perilaku di Sekolah Dasar
Untuk menerapkan metode ini diambil contoh materi dari GBPP IPS SD Kelas 5 Semester II, yaitu:
1. Kompetensi dasar, kemampuan ini memahami perjuangan para tokoh dalam melawan penjajah dan tokoh-tokoh Pergerakan Nasional
2. Materi pokok (Pokok Bahasan), pendudukan Jepang di Indonesia
3. Hasil belajar, mendeskripsikan penduduk Jepang di Indonesia
4. Indikator (Uraian Materi), diataranya:
a. Menceritakan pendudukan Jepang di Indonesia
b. Menceritakan sebab dan akibat pergerakan tanpa romusa oleh Jepang di Indonesia
5. Pelaksanaan pembelajaran, setelah mempelajari kompetensi dasar, materi pokok, hasil belajar dan indikator, guru dapat menjelaskan materi tersebut dengan cara yang mudah diterima. Pada saat menjelaskan materi tersebut guru dapat memberikan penilaian terhadap penjajah jepang. Khususnya apa yang menguntungkan dan merugikan bagi penduduk.
D. Pendekatan Ekspositori
Pendekatan Ekspositori adalah pendekatan yang menekankan pada pengelolaan materi pelajaran yang telah jadi atau siap disampaikan kepada peserta didik, metode pendekatan ekspositori yaitu berupa metode ceramah. Adapun dampak positif dan negatif dari pendekatan ekspositori antara lain:
a. Dampak positif pendekatan ekspositori antara lain:
- Guru bisa mengontrol urutan dan keluasan materi pembelajaran dan guru juga dapat mengetahui sejauh mana siswa menguasai bahan pelajaran yang disampaikan tersebut.
- Strategi pembelajaran ekspositori sangat efektif digunakan apabila materi pelajaran yang harus dikuasai cukup luas dan waktunya terbatas.
- Melalui strategi ini siswa dapat mendengar melalui penuturan tentang materi pelajaran sekaligus mengobservasi melalui demonstrasi.
- Strategi ini bisa digunakan untuk jumlah siswa dengan kelas besar.
b. Adapun dampak negatif dari pendekatan ekspositori antara lain:
- Kurang memberikan kesempatan untuk bertanya atau berdiskusi memecahkan masalah sehingga daya serap siswa kurang tajam
- Kadang-kadang pernyataan atau penjelasan lisan sukar untuk ditangkap, apalgi jika menggunakan kata-kata asing
- Kurang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan kecakapannya untuk mengeluarkan pendapat.
- Kurang cocok untuk anak yang tingkat abstraksinya masih kurang
- Dapat menimbulkan kebosanan peserta didik dan verbalisme (banyak menghafal)
E. Pendekatan Personal
Pendekatan personal adalah salah satu metode pembelajaran yang berlandaskan pendekatan personal berupa metode pertemuan kelas. Metode ini berdasarkan pada teori Glasser yang empunyai dua asumsi, pertama manusia mempunyai dua kebutuhan dasar, yaitu cinta dan harga diri, kedua, kebutuhan tersebut berakar dalam hubungan antar manusia. Adapun cara merancang dan menerapkannya adalah sebagai berikut:
a. Cara merancang metode pendekatan personal menurut Glasser, yaitu:
- Tipe pertemuan pemecahan masalah, dalam pertemuan ini peserta didik berusaha mengembangkan tanggung jawab untuk belajar dan berperilaku dengan jalan memecahkan masalahnya di dalam kelas
- Tipe pertemuan terbuka, peserta didik diberi kebebsan dalam memikirkan dan menjawab pertanyaan dari guru.
- Tipe pertemuan terarah dan terbuka, yaitu guru mengarahkan interaksi dalam kegiatan belajar mengajar, kepemimpinan guru sebagai penengah, dalam tahapan tertentu guru harus mendorong peserta didik untuk berinisiatif, dn guru secara keseluruhan mengidentifikasikan, memilih dan menaati alternative perilaku.
b. Adapun langkah-langkah penerapan metode pertemuan kelas atau metode pendekatan personal, yaitu:
- Menciptakan iklim yang mengundang keterlibatan, iklim yang mengundang keterlibatan siswa adalah iklim yang hangat, bersifat pribadi dan hubungan guru dan peserta didik dan peserta didik dengan peserta didik baik. Adapun tuga guru adalah mendorong peserta didik agar berperan serta dalam kegiatan belajar mengajar, dan menyeleksi pendapat peserta didik tanpa disertai dengan celaan dan penilaian.
- Menyajikan masalah untuk diskusi, antara lain mengajukan masalah, mengemukakan masalah, mendeskripsikan masalah, mengidentifikasi konsekuensi serta mengidentifikasi norma sosial.
- Mengembangkan pertimbangan nilai pribadi, peserta didik harus melakukan tindakan untuk mengidentifikasi nilai dari masalah perilaku dan norma sosial serta membuat pertimbangan pribadi terhadap norma-norma sosial yang dapat mengarah kepada pemilihan perilaku dan nilai-nilai perilaku yang ditemukan.
- Mengidentifikasi alternatif nilai tindakan, siswa mengidentifikasi alternatif perilaku khusus dan siswa sepakat untuk menaatinya.
- Merumuskan kesepakatan, peserta didik secara bersama merumuskan kesepakatan. Apa yang sudah ditentukan dan dirumuskan bersama harus dipenuhi serta ditaatinya.
- Perilaku tindak lanjut, mengukur efektivitas kesepakatan dan perilaku baru.
Posting Komentar untuk "Pendekatan-pendekatan Dalam Menerapkan Metode Pembelajaran IPS Di SD"