√ DAMPAK KELAINAN TUNARUNGU BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK)
Assalamu’alaikum warahmatullahiwabarakatuh
Bagaimana kabar anda hari ini? Semoga selalu sehat-sehat saja, dan saya do’akan kepada siapa pun yang telah membaca artikel ini, supaya:
- Yang belum dapat jodoh, semoga segera dapat jodoh. Aamiin….
- Yang belum dapat pekerjaan, semoga mendapatkan pekerjaan. Aamiin….
- Yang sedang bekerja, mudah-mudahan rezkinya makin melimpah. Aamiin….
- Yang sedang bersekolah, semoga sekolahnya berkah dan mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Aamiin….
Tunarungu (hearing impairment) merupakan satu istilah umum yang menunjukkan ketidakmampuan mendengar dari yang ringan sampai yang berat sekali yag digolongkan kepada tuli (deaf) dan kurang dengar (hard of hearing). Sebagai akibat dari terhambatnya perkembangan pendengarannya, sehingga seorang tunarungu juga terhambat kemampuan bicara dan bahasanya, yang mengakibatkan seorang tunarungu akan mengalami kelambatan dan kesulitan dalam hal-hal yang berhubungan dengan komunikasi. Ketunarunguan dapat diklasifikasi menjadi:
- Tunarungu ringan (Mild hearing loss), orang yang mengalami tunarungu ringan mengalami kehilangan pendengaran antara 27 – 40 dB.
- Tunarungu sedang (Moderate hearing loss), orang yang mengalami tunarungu sedang mengalami kehilangan pendengaran nantara 41 – 55 dB.
- Tunarungu agak berat (Moderately severe hearing loss), orang yang mengalami tunarungu agak berat mengalami kehilangan pendengaran antara 56 – 70 dB.
- Tunarungu berat (Severe hearing loss), orang yang mengalami tunarungu berat mengalami kehilangan pendengaran antara 71 – 90 dB.
- Tunarungu berat sekali (Profound hearing loss), orang yang mengalami tunarungu berat sekali mengalami kehilangan pendengaran lebih dari 90 dB.
Secara medis ketunarunguan berarti kekurangan atau kehilangan kemampuan mendengar yang disebabkan oleh kerusakan dan non fungsi dari sebagian atau seluruh alat-alat pendengaran. Sedangkan secara pedagogis, ketunarunguan ialah kekurangan atau kehilangan pendengaran yang mengakibatkan hambatan dalam perkembangan sehingga memerlukan bimbingan dan pendidikan khusus. Meningitis, yaitu radang selaput otak yang disebabkan oleh bakteri yang menyerang labyrinth (telinga dalam) melalui sistem sel-sel udara pada telinga tengah. Meningitis menjadi penyebab yang tetap untuk ketunarunguan yang bersifat acquaired (ketunarunguan yang didapat setelah lahir).
Dampak Kelainan Tunarungu Bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Berikut beberapa dampak kelainan tunarungu bagi anak, diantaranya:
1) Dampak Terhadap Perkembangan Bahasa untuk berkomunikasi Anak Tunarungu, dampak yang paling serius dari ketunarunguan yang terjadi pada masa prabahasa terhadap perkembangan individu adalah dalam perkembangan bahasa lisan, dan akibatnya dalam kemampuannya untuk belajar secara normal di sekolah yang sebagian besar didasarkan atas pembicaraan guru, membaca dan menulis. Seberapa besar masalah yang dihadapi dalam mengakses bahasa itu bervariasi dari individu ke individu. Ini tergantung pada parameter ketunarunguannya, lingkungan auditer, dan karakteristik pribadi masingmasing anak, tetapi ketunarunguan ringan pada umumnya menimbulkan lebih sedikit masalah daripada ketunarunguan berat.
Oleh karena itu pendengaran sangat erat kaitannya dengan perkembangan bahasa dan bicara. Dikarenakan anak tunarungu memiliki keterbatasan dalam pendengaran, tidak terjadi proses peniruan suara. Melainkan mereka hanya menjalani proses peniruan visual. Bahasa merupakan alat komunikasi utama yang dipergunakan manusia untuk mengadakan hubungan atau interaksi dengan sesama. Bila seorang anak memiliki kemampuan berbahasa, mereka memiliki sarana untuk mengembangkan segi sosial, emosional, maupun intelektualnya. Mereka juga dapat mengungkapkan perasaan dan keinginannya dan bertukar pikiran. Sedangkan perkembangan berbahasa anak tunarungu terutama tunarungu total tidak dapat sampai pada penguasaan berbahasa melalui pendengaran, melainkan mereka harus melalui indera lainnya seperti pengelihatannya dalam berkomunikasi. Untuk mengantisipasi kesulitan anak tunarungu dalam bekomunikasi, dapat menggunakan bahasa isyarat.
2) Dampak Terhadap Perkembangan Sosial Anak Tunarungu, Sama seperti manusia lainnya, anak tunarungu juga makhluk sosial yang selalu memerlukan kebersamaan dengan orang lain. Dampak sosial yang terjadi pada anak tunarungu adalah mengakibatkan anak memiliki sikap yang cenderung mengarah pada kesulitan penyesuaian diri,selain itu beberapa sikap yang dapat ditimbul antara lain:
- Pergaulan yang terbatas pada sesame tunarungu
- Memiliki sifat egosentris yang melebihi anak normal
- Memiliki perasaan takut (khawatir) terhadap lingkungan sekitar
- Perhatian anak tunarungu sukar dialihkan
- Memiliki sifat polos
3) Dampak kelainan tunarungu bagi keluarga adalah :
- Ada orang tua keluarga yang secara pasrah menerima kenyataan yang mereka hadapi, namun pada kasus Aldo, keluarganya merasa terpukul, dan tentu saja ada yang bersikap tidak peduli. Reaksi/sikap keluarga terhadap kelainan yang menimpa salah satu anggota keluarganya dipengaruhi oleh banyak faktor, di antaranya tingkat pendidikan, latar belakang budaya, status sosial ekonomi keluarga, dan tentu saja jenis dan tingkat kelainan yang diderita.
- Ada yang secara sadar berusaha mencari jalan untuk menolong anaknya agar mampu berkembang, ada yang pasrah saja tanpa berbuat apa-apa karena kondisi ekonomi ynag tidak memungkinkan, bahkan ada juga yang menjadi tidak peduli atau lebih parah lagi, ada yang keluarga yang menyembunyikan anaknya karena rasa malu.
4) Dampak kelainan bagi masyarakat adalah :
- Sikap masyarakat mungkin sangat bervariasi tergantung dari latar belakang sosial budaya dan pendidikan. Ada masyarakat yang bersimpati bahkan ikut membantu menyediakan berbagai fasilitas, ada yang bersikap acuh tak acuh, bahkan tidak jarang ada yang bersikap antipati sehingga melarang anak-anaknya bergaul atau berteman dengan ABK (terutama yang di bawah normal). Tidak jarang pula keberadaan ABK di satu daerah dianggap sebagai hukuman bagi masyarakat sekitar.
- Keberadaan ABK memang mendorong masyarakat untuk berbuat sesuatu untuk membantu mereka tumbuh dan berkembang. Masyrakat diharapkan turut serta menjaga anak ABK dari perilaku bullying yang dilakukan oleh anak-anak normal dilingkungan sekitar, betapa banyak anak ABK merasa malu, takut, khawatir terhadap lingkungan sekitarnya dikarenakan perilaku teman-temannya yang kurang baik. Maka dari itu kehadiran masyarakat diharapkan mampu memberikan motivasi serta menerima keberadaan anak ABK ditengah-tengah mereka.
5) Dampak kelainan bagi kebutuhan khusus adalah :
- Dapat mengembangkan potensinya sehingga memiliki keterampilan yang memungkinkan mereka mampu menolong diri sendiri dan tidak menjadi beban masyarakat atau sumber masalah yang berkaitan dengan kriminal.
- Tidak dapat mengembangkan potensinya karena ketidakpedulian masyarakat terhadap kebutuhan khusus, ada yang bersikap acuh tak acuh, bahkan tidak jarang ada yang bersikap antipati.
AKHIR KATA
Mungkin itu saja yang dapat mimin bagikan mengenai dampak kelainan tunarungu bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Dengan mengenali dampak dari ketunarunguan anak ini, maka kita selaku orang yang berada dilingkungannya dapat berhadir untuk membantunya berinteraksi disekitar. Selain itu, keluarga dan masyarakat hendaknya berperan aktif untuk menjaga dan memberikan rasa aman terlebih khusus untuk anak-anak berkebutuhan khusus. Jangan sampai terjadi suatu tindakan yang dapat mengucilkan keberadaan mereka lantaran berbeda dengan anak normal lainnya.
Semoga dengan membaca artikel yang sederhana ini menjadikan kita sadar untuk lebih peduli terhadapa keberadaan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dan membantunya dalam berinteraksi dilingkungan sekitar. Terakhir semoga artikel sederhana ini bermanfaat bagi para pembaca sekalian dimanapun berada dan mohon maaf apabila terdapat kesalahan didalam penulisan atau ada kalimat yang sulit untuk dipahami, agar sekiranya dapat memakluminya.
Posting Komentar untuk "√ DAMPAK KELAINAN TUNARUNGU BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK)"