GELAR DAN THABAQAH YANG ADA DALAM RIJALUL HADIS
Assalamu’alaikum warahmatullahiwabarakatuh
Bagaimana kabar anda hari ini? Semoga selalu sehat-sehat saja, dan saya do’akan kepada siapa pun yang telah membaca artikel ini, supaya:
- Yang belum dapat jodoh, semoga segera dapat jodoh. Aamiin….
- Yang belum dapat pekerjaan, semoga segera mendapatkan pekerjaan. Aamiin….
- Yang sedang bekerja, mudah-mudahan rezkinya makin melimpah. Aamiin….
- Yang sedang belajar, semoga mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Aamiin….
WAHYUDIANSYAH.COM – Gelar Dan Thabaqah Yang Ada Didalam Rijalul Hadis
A. Gelar-gelar Yang Ada Pada Rijal al Hadis
Para muhaddisin mendapat julukan dari umat Islam atau mendapat gelar-gelar kultural sebagaimana berikut:
1) Al-musnid, yaitu orang-orang yang meriwayatkan hadis dengan sanadnya, baik ia mengetahuinya atau tidak. Al-musnid juga disebut dengan at-Thalib, al-mubtadi, dan ar-rawi.
2) Thalib al-Hadis, yaitu orang yang sedang menuntut Hadis.
3) Al-hafizh, untuk gelar ini ada beberapa pendapat antara lain:
a) Persamaan dari al-muhaddis, menurut mayoritas ahli hadis
b) Al-hafizh lebih tinggi derajatnya dari pada al-muhaddis
c) Gelar untuk ahli hadis yang dapat men-shahih-kan sanad dan matan Hadis dan dapat men-ta’dil-kan dan men-jarh-kan periwayatnya.
d) Orang yang memadukan sifat-sifat muhaddis ditambah dengan banyaknya hafalan dan banyaknya jalur agar dapat disebut al-hafizh. Al-hafizh adalah orang yang menghafal 100.000 hadis.
e) Al-Mizzy mengatakan, al-hafizh adalah orang yang pengertiannya banyak dari pada yang tidak diketahuinya. Bila ia berhasil menghafal lebih dari 100.000 hadis lengkap dengan sanadnya, maka ia mencapai julukan hafizh hujjah.
f) Al - muhaddis, untuk gelar ini ada beberapa pendapat antara lain:
1) Menurut muhaddisin mutaqaddimin, al-hafizh dan al-muhaddis itu searti.
2) Menurut muhaddisin mutaakhkhirin, al-hafizh itu lebih khusus daripada al- muhaddis.
3) Al Taju al-Subhi mengatakan, Al-muhaddis ialah orang yang dapat mengetahui sanad sanad, illat illat, nama nama rijal (periwayat-periwayat), ‘ali (tinggi), dan nazil (rendah)nya suatu hadis. Memahami kutub as-sittah: Musnad Ahmad, Sunan al-Baihaqi, Majmu’ Thabrani, dan menghafal hadis sekurang-kurangnya 100 buah.
4) Orang yang mahir dalam bidang hadis., baik dari segi riwayah maupun dirayahnya, mampu membedakan yang lemah dari yang shahih, mengenal.
5) Al-hujjah, yaitu gelar keahlian bagi para imam yang sanggup menghafal 300.000 hadis. Para muhaddis yang mendapat gelar ini antara lain ialah Hisyam ibn Urwah (w. 146 H), Abu Huzail Muhammad ibn al-Walid (w. 149 H), dan Muhammad Abdullah ibn Amr (w. 242 H).
6) Al-hakim, yaitu orang yang mengetahui seluruh hadis yang pernah diriwayatkan, baik dari segi sanad maupun matan, jarh (tercela)nya, ta’dil (terpuji)nya, dan sejarahnya. Ia hafal Hadis lebih dari 300.000 Hadis beserta sanadnya. Yang mendapat gelar ini antara lain Ibn Dinar (w. 162 H), Al-Lais ibn Sa'ad, seorang mawali yang menderita buta di akhir hayatnya (w. 175 H), Imam Malik (w. 179 H), dan Imam Syafi'i (w. 204 H).
7) Amirul mu’minin fi al-hadis, untuk gelar ini ada beberapa pendapat antara lain:
a. Julukan ini diberikan kepada orang yang populer pada masanya dan julukan ini diberikan kepada Abdurrahman ibn Abdillah ibn Dzakwan al Madany (Abu az Zanad), Syu’bah ibn Hajjaj, Sufyan al Tsauriy, Imam Malik ibn Anas, Imam Bukhari, dan lain- lain.
b. Gelar ini sebenarnya diberikan kepada para khalifah setelah Khalifah Abu Bakar r.a. Khalifah ialah orang-orang sepeninggal Nabi yang meriwayatkan hadisnya. Mereka yang memperoleh gelar ini adalah Syu’bah ibn Hajjaj, Sufyan al Tsauri, Ishaq ibn Rahawaih, Ahmad ibn Hambal, Al Bukhari, Ad- Daruquthni, dan Imam Muslim.
B. Thabaqah Rijal al Hadis
Thabaqah menurut bahasa ialah suatu kaum yang memiliki kesamaan dalam suatu sifat. Sedangkan menurut Muhaddisn ialah: “Suatu kaum yang hidup dalam satu masa dan memilikikeserupaan dalam umur dan sanad, yakni pengambilan Hadis dari para guru”.
Seperti halnya tarikh, thabaqah juga bagian dari disiplin ilmu hadis yang berkenaan dengan keadaan periwayat Hadis. Namun keadaan yang dimaksud dalam ilmu thabaqah adalah keadaan yang berupa persamaan para periwayat dalam sebuah urusan.
Adapun urusan yang dimaksud, antara lain:
a. Bersamaan hidup dalam satu masa
b. Bersamaan tentang umur
c. Bersamaan tentang menerima Hadis dari syaikh-syaikhnya.
d. Bersamaan tentang bertemu dengan syaikh-syaikhnya.
seluruh sahabat adalah thabaqah pertama, thabaqah kedua tabi’in, thabaqah ketiga atba’ tabi’in dan seterusnya. Dan perlu diperhatikan bahwa tidak semua thabaqah ke dua mesti tabi’in, karena bisa juga thabaqah kedua masih sahabat, selain itu jumlah thabaqah pun belum tentu 4 thabaqah bahkan ada yang 11 thabaqah.
Tingkatan periwayat hadis:
- Rasulullah SAW
- Sahabat, tingkatan pertama orang yang menerima hadis secara langsung dari Nabi, seperti Abu Hurairah, Anas Bin Malik.
- Tabi’in, Tingkatan kedua yaitu orang yang menerima hadis dari sahabat/orang yang menerima dari Nabi, seperti Thawus, Mujahid, Sa’ad bin al Musayab.
- Atba’ Tabi’in, Tingkatan ketiga yaitu generasi sanad ketiga, mereka menerima hadis dari atba’ tabi’in, seperti Amir bin Abdullah, Syarik.
- Syaikh Rawi, Tingkatan keempat yaitu generasi sanad yang keempat setelah Nabi. Dan ketika dihitung dari bawah mereka adalah gurunya periwayat (orang yang membukukan hadis dan meriwayatkan kita, seperti Ibnu Abi Syaibah dan Abdullah bin Shalih
- Rawi
AKHIR KATA
Mungkin itu saja yang dapat mimin bagikan mengenai Gelar Dan Thabaqah yang ada dalam ilmu Rijalul Hadis. Yang mana untuk gelar ini akan didapatkan oleh para muhaddisin sesuai jumlah hapalan hadisnya. Sedangkan thabaqah menurut Muhaddisn ialah: “Suatu kaum yang hidup dalam satu masa dan memilikikeserupaan dalam umur dan sanad, yakni pengambilan Hadis dari para guru”.
Bagi anda yang ingin berbagi mengenai gelar dan thabaqah yang ada didalam ilmu Rijal al Hadis agar sekiranya dapat menuliskannya pada kolom komentar yang ada dibagian bawah artikel ini. Terakhir semoga artikel sederhana ini bermanfaat bagi para pembaca sekalian dimanapun berada dan mohon maaf apabila terdapat kesalahan didalam penulisan atau ada kalimat yang sulit untuk dipahami, agar sekiranya dapat memakluminya.
Posting Komentar untuk "GELAR DAN THABAQAH YANG ADA DALAM RIJALUL HADIS"